Featured

how to make windows flashdisk installer from linux

alright, today i would like to share that my experience how to make windows 10 flashdisk installer from linux.

after i’d browsing on internet finally founded these simple steps

you can find the details in here https://www.ventoy.net/en/index.html

1. download from offical web ventoy (https://www.ventoy.net/en/download.html).

you should be select this one

2. do extract gz get into folder “ventoy-1.0,….”, then type in terminal

> sudo ./VentoyWeb.sh

3. as you can see, after apps webserver running at http://127.0.0.1:24680

4. next, you can directly look at the interface like below. select the usb that you make boot and click “install”

5. finally, after installed. you can simply copy ISO file to destination usb and its works.

Implementasi Snipe-IT (IT Asset Management System) menggunakan Docker Container

Featured

Teknologi CONTAINER memudahkan team development ataupun team operation dalam pengembangan perangkat lunak; sifatnya yang “lincah” dan keamanan yang baik, serta ringan, menjadi alasan kenapa docker container menjadi “Primadona” saat ini . (https://www.docker.com/resources/what-container).

container Screenshot_5
Tabel Perbandingan Teknologi Container Dan Virtual Machine (https://codingthesmartway.com/docker-beginners-guide-part-1-images-containers/)

Dengan teknologi Container, dependency aplikasi bisa konsisten, baik dalam tahapan deployment  testing – staging – production server.  Programmer tidak pusing lagi memikirkan “bottlenect” ini, semua bisa diringkas dengan container, dan sysadmin kerjanya lebih cepat – efisien dan terpenting adalah otomatisasi deployment.

aplikasi SNIPE-IT adalah open source IT Asset Management System.  Aplikasi open source ini dibangun menggunakan framework laravel oleh Grokability (https://snipeitapp.com/), dan secara berkesinambungan selalu di-update.

Screenshot_4
https://snipeitapp.com/

Apalagi bisa dijalankan di atas server container, maka banyak keunggulan dibandingkan server on premise. salah satunya adalah scalability aplikasi ; beradaptasi elastis sesuai kebutuhan developer. Sehingga perpaduan yang menarik ini yang menjadi fundamental aplikasi snipeit berbasis Cloud; IaaS atau PaaS.

langkah-langkah implementasi snipeit sudah terdokumentasi dengan baik pada laman resmi https://snipe-it.readme.io/docs/docker.

baiklah, tanpa basa-basi lagi … saya coba ringkas sebagai berikut:

  1. install dan konfigurasi docker host
  2. ambil / tarik data image dari dockerhub
  3. buat env file db , snipe, APP KEY
  4. Jalankan database dan snipe container,  buat, dan hubungkan antar container

Install dan konfigurasi docker host

settingan environment saya seperti ini

settingan tidak harus sama , bisa dijalankan pada windows host ataupun distro linux lainnya (https://snipe-it.readme.io/docs/docker)

Pull data image dari dockerhub (https://hub.docker.com/) & generate key snipeit

pastikan docker host sudah ada, baiknya pastikan dulu apakah docker host sudah berjalan dengan baik, dengan ketik perintah berikut pada terminal
docker -v

docker v
docker -v untuk cek versi docker host

pull image snipeit
docker pull snipe/snipe-it:latest
pull image mysql
docker pull mysql:latest

generate key snipeit
docker run --rm snipe/snipe-it:latest
pastikan nama image harus sesuai ya –>  snipe/snipe-it:latest.

APP_KEY nantinya di copy -paste pada snipe_env docker

contoh key
contoh generate app key

setup environment variable =  env File DOCKER VS env File LARAVEL

env_file ini berbeda dengan settingan .env pada laravel ya.

env_file ini nantinya akan di-attach pada perintah docker run.

pada lokasi project anda, buat file dengan nama env_file (tanpa extension) , bisa disesuaikan dengan nama aplikasi. file terdiri dari ;

  • db_env dan snipe_env. db_env berisi root password mysql dan database, sedangkan snipe_env berisikan koneksi berupa database dan informasi environment snipeit

env

isi file “db_env” sebagai berikut:
MYSQL_ROOT_PASSWORD=snipe
MYSQL_DATABASE=snipe
MYSQL_USER=snipe
MYSQL_PASSWORD=snipe

isi file “snipe_env” sebagai berikut:
# Mysql Parameters
DB_CONNECTION=mysql
DB_HOST=dbtest
MYSQL_ROOT_PASSWORD=snipe
MYSQL_DATABASE=snipe
MYSQL_USER=snipe
MYSQL_PASSWORD=snipe
APP_KEY= <isi dengan app_key anda>

# Snipe-IT Settings
APP_ENV=production
APP_DEBUG=false
APP_KEY=
APP_URL=http://127.0.0.1:YOUR_PORT_NUMBER
APP_TIMEZONE=US/Pacific
APP_LOCALE=en

# Email Parameters
# - the hostname/IP address of your mailserver
MAIL_PORT_587_TCP_ADDR=smtp.whatever.com
#the port for the mailserver (probably 587, could be another)
MAIL_PORT_587_TCP_PORT=587
# the default from address, and from name for emails
MAIL_ENV_FROM_ADDR=youremail@yourdomain.com
MAIL_ENV_FROM_NAME=Your Full Email Name
# - pick 'tls' for SMTP-over-SSL, 'tcp' for unencrypted
MAIL_ENV_ENCRYPTION=tcp
# SMTP username and password
MAIL_ENV_USERNAME=your_email_username
MAIL_ENV_PASSWORD=your_email_password

untuk settingan lainnya, tinggal disesuaikan kebutuhan. connection database host, nama database, host, password dan APP_KEY  harus sesuai.

INGAT ! hati-hati dengan root password yang “telanjang” yah, ini hanya simulasi saja, jadi jangan serta merta password dan user atau parameter lainnya harus sama 😀 

Jalankan database dan snipe container,  buat, dan hubungkan antar container

  • mysql container

docker run -d --name dbtest -p 3306:3306  --env-file=db_env mysql:latest

Penjelasan parameter

docker run -d => perintah buat & jalankan container

--name => parameter untuk nama container , penulisan –name

-p => expose port host:container

--env-file => attach file environment database yang telah dibuat tadi

mysql:latest => nama image mysql yang telah didownload tadi

  • SnipeIT Container & buat koneksi terhubung antar container

docker run -d  --name snipetest -p 80:80 --link dbtest:db --env-file=snipe_env snipe/snipe-it:latest

Penjelasan parameter

docker run -d => perintah buat & jalankan container

--name => parameter untuk nama container , penulisan –name

-p => expose port host:container, agar bisa diakses dari koneksi host docker atau jaringan luar container, buka port 80

--link => ini parameter penting agar container ini saling berkomunikasi dengan database

--env-file => attach file environment database yang telah dibuat tadi

snipe/snipe-it:latest => nama image mysql yang telah didownload tadi

selanjutnya, cek apabila kedua container  sudah running
docker ps

doker ps
Tampilan Container sudah jalan dengan baik

ujicoba apakah sudah bisa diakses dan jalankan wizard snipeit , cek domain dan IP Address docker host. ini saya coba pakai ip public compute engine simulasi saya

jika berhasil , tampilan nya seperti berikut.

setup
Pre-Flight wizard installation proses Snipe-IT

sampai tahap pre-flight ini harap diceklist jika sudah ok semua, langkah selanjutnya adalah silakan setup sesuai selera anda.

selamat, anda sudah berhasil implementasi aplikasi snipe-it berbasis docker container.

selanjutnya silakan eksplorasi lebih dalam lagi …

Terima Kasih

 

Featured

Optimasi jaringan untuk Aplikasi Video Confrencing dengan Mikrotik

Karena pendemi covid-19 segala sesuatu berubah ..

Begitu juga dengan pola aktivitas pekerjaan, acara Keagamaan, seminar, pemasaran, reklame, rapat, dan lain-lain, sekarang telah  “shifting”.  Kemarin jika ada pertemuan penting – jarak jauh, apalagi urusan bisnis, kita lebih nyaman bertatap muka langsung ; face-to-face, bersalaman, dan gestur, tampak dalam satu visual mata memandang, dan lain sebagainya.

Kehebatan kemajuan teknologi sekarang, persoalan komunikasi “real time” ini dapat teratasi dengan tools software / aplikasi  video confrencing – meeting online: Cisco Webex, Zoom, Skype, dll. Teknologi tersebut paling efektif untuk menjembatani permasalahan ini karena Selain banyak pilihan dan freemium (Gratis) tentunya dengan berbagai fitur penunjang, ini menjadi nilai tambah dan memiliki keunggulan masing-masing.

seperti kita ketahui bersama, untuk menjalankan tools  ini memakan bandwidth yang cukup besar, minimal bandwidth internet yang anda harus miliki agar video Streaming dengan kualitas baik (+/- 720p, 30 fps) adalah minimal per user dialokasikan 2Mbps / User, Simetris 1:1 = jalur domestik:International, Upload-Download, dan disarankan pakai internet Dedicated bukan Up-to (Berbasis FUP-KUOTA-SHARED).

kondisi lalu lintas di jalan umum pasti berbeda dengan jalan tol, demikian juga lalu lintas jaringan di mikrotik.

Pada dasarnya jaringan yang lewat di router mikrotik, kita bisa optimasi agar reliable, tidak macet apalagi terjadi tabrakan seperti analogi di atas, jalan umum vs jalan tol. jika, tidak dioptimalkan maka jaringan akan terasa seperti jalan umum, padat, macet, terjadi tabrakan.

Bayangkan ketika sedang berlangsung Aktivitas: Presentasi video confrencing, dan kemudian gambar, video, slide peresentasi, suara tampak putus-putus, akhirnya muncul suasana yang tidak nyaman. oleh sebab itu, kita harus memaksimalkan dan mengoptimalkan kualitas jaringan dengan menggunakan trik manajemen QOS jaringan berdasarkan skala prioritas.

untuk menjaga kualitas layanan jaringan dalam sebuah Perusahaan, peran serta Administrator Jaringan (Network Engineer) sangat diperlukan. untuk itu, dia harus kompeten dalam menangani carut-marut, memilih-memilah, serta mengatur tingkatan prioritas paket – koneksi data yang lewat ke router yang dia tangani.

Screenshot_3
Gambar Manajemen QOS Traffic Jaringan

berikut ini saya coba bagikan trik untuk optimalkan bandwidth QOS khusus: ZOOM, SKYPE, WEBEX.

caranya sebagai berikut :

asumsikan koneksi:

LAN -> 192.168.10.0/24

WAN (ISP) -> 182.23.123.11 (static Dedicated Internet)

asumsi aplikasi yang akan dioptimalkan: webex, zoom, skype.

maka, kita harus cari tahu terlebih port TCP & UDP, dan ip address yang dipakai aplikasi tersebut. ini biasanya ada catatan pada laman dokumentasi aplikasi itu. (contoh:https://support.skype.com/en/faq/FA148/which-ports-need-to-be-open-to-use-skype-on-desktop)

agar dapat diterapkan “multiple QOS” maka kita harus konfigurasi mikrotik pada service  Queue Tree , perlu diingat kita harus penuhi syarat HTB lebih dulu dan paket harus ditandai atau mangle. (ref http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=29- Valens Riyadi)

  1. HTB hanya bisa berjalan, apabila rule queue client berada di bawah setidaknya 1 level parent, setiap queue client memiliki parameter limit-at dan max-limit, dan parent queue harus memiliki besaran max-limit.
  2. Jumlah seluruh limit-at client tidak boleh melebihi max-limit parent.
  3. Max-limit setiap client harus lebih kecil atau sama dengan max-limit parent.
  4. Untuk parent dengan level tertinggi, hanya membutuhkan max-limit (tidak membutuhkan parameter limit-at).
  5. Untuk semua parent, maupun sub parent, parameter priority tidak diperhitungkan. Priority hanya diperhitungkan pada child queue.
  6. Perhitungan priority baru akan dilakukan setelah semua limit-at (baik pada child queue maupun sub parent) telah terpenuhi.

perlu juga dipastikan rasio pengguna aktif dan total bandwidth….

untuk menghitung maksimal pengguna pada PCQ queue type  kita gunakan rumus berikut:

Total Limit / limit

jadi , misal di PCQ Type kita isi ; Rate 0 , limit=50, Total limit =2000, maka artinya maksimal total pengguna adalah 2000/50=40 Client

PCQ ini penting agar  bandwidth dapat dibagi rata dan antrian paket sub queue tidak ada pengguna saling rebutan.

tahap selanjutnya

Mangle packet UDP & TCP – Video Confrencing App

menandai koneksi dan paket data yang masuk setiap aplikasi

  1. buat parent global “QOS Vidconf download” dan “QOS Vidconf upload” pada Queue Tree
  2. buka terminal. jalankan script Mangle (/ip firewall mangle) berikut

ZOOM – Mangle packet download UDP & TCP

/ip firewall mangle add action=mark-packet chain=forward comment="zoom down" dst-address=192.168.10.0/24 new-packet-mark="zoom down" passthrough=yes protocol=udp \
src-port=8801-8802,3478,3479

/ip firewall mangle add action=mark-packet chain=forward comment="zoom down - tcp" src-port=\
8801,8802 new-packet-mark="zoom down tcp" passthrough=yes protocol=tcp \
dst-address=192.168.10.0/24

ZOOM – Mangle packet upload UDP & TCP

/ip firewall mangle add action=mark-packet chain=forward comment="zoom up" dst-port=\
8801-8802,3478,3479 new-packet-mark="zoom up " passthrough=yes protocol=udp\
src-address=192.168.10.0/24

/ip firewall mangle add action=mark-packet chain=forward comment="zoom up- tcp" new-packet-mark=\
"zoom up tcp" passthrough=yes protocol=tcp src-address=192.168.10.0/24 \
dst-port=8801,8802

SKYPE – Mangle Packet download UDP & TCP

/ip firewall mangle add action=mark-packet chain=forward comment="skype down" dst-address=192.168.10.0/24 \
new-packet-mark="skype down" passthrough=yes protocol=udp \
src-port=3478,3479,3480,3481

SKYPE – Mangle Packet Upload  UDP & TCP

/ip firewall mangle add action=mark-packet chain=forward comment="skype up" src-address=192.168.10.0/24 \
dst-port=3478,3479,3480,3481 new-packet-mark="skype up" \
passthrough=yes protocol=udp

WEBEX – Mangle download UDP & TCP

/ip firewall mangle add action=mark-packet chain=forward comment="webex down" dst-address=192.168.10.0/24 \
new-packet-mark="webex down" passthrough=yes protocol=udp \
src-port=9000

/ip firewall mangle add action=mark-packet chain=forward comment="webex down" dst-address=192.168.10.0/24 \
new-packet-mark="webex down tcp" passthrough=yes protocol=tcp \
src-port=5004

WEBEX – Mangle upload UDP & TCP

/ip firewall mangle add action=mark-packet chain=forward comment="webex up" src-address=192.168.10.0/24\
dst-port=9000 new-packet-mark="webex up" passthrough=yes \
protocol=udp

/ip firewall mangle add action=mark-packet chain=forward comment="webex up tcp" src-address=192.168.10.0/24\
dst-port=5004 new-packet-mark="webex up tcp" passthrough=\
yes protocol=tcp

Mengatur child parent di Queue Tree

seperti pembahasan di atas mengenai syarat HTB pada Queue Tree.

buatlah hirarki dengan parent QOS Vidconf, hasil-nya kira-kira seperti ini

Screenshot_1
QOS Download Vidconf

Screenshot_2
QOS Upload VidConf

kamu bisa sesuaikan tentunya  dengan kebutuhan sobat sekalian,

tips: asumsi total bandwidth 50 Mbps dedicated ration 1:1 (upload dan download simetris), maka buatlah prioritas untuk vidconf di isi -> 1 (20Mbps) , https – http -> (10 Mbps) 2 , youtube (10 Mbps) -> 3, email koneksi Pop3s, imaps, smtp -> 1 (10Mbps).

Verifikasi dan Validasi

verifikasi sekali lagi, apakah packet, pengaturan HTB – QOS sudah benar dan sesuai. caranya -> masuk winbox ke menu ip - firewall - mangle dan queue - queue tree -> klik kotak dialog mangle yang dibuat tadi.

apabila setting-an sudah ok, seharusnya packet yang lewat akan ter-capture Seperti di bawah ini :

montiroing
Gambar Monitoring Mangle Packet

webex traffic jalan download
Mark Packet download WEBEX Port 9000 yang lewat di Mikrotik

webex traffic jalan
Mark Packet Upload WEBEX Port 9000 yang lewat di Mikrotik

qos zoom Screenshot_1
Traffic Packet Download ZOOM

Penutup

setiap orang punya kebutuhan dan skala prioritas yang berbeda,  begitu juga pada router mikrotik, kita bisa optimasi laju lalu lintas bandwidth sehingga menghasilkan troughput yangmumpuni’ berdasarkan penentuan skala prioritas yang tepat melalui trik Manajemen Bandwidth Multiple QOS, Traffic Shaping and Scheduler, ataupun VLAN (akan dibahas terpisah dari tulisan ini ).

Dengan teknik optimasi ini, komunikasi data video confrencing diharapkan akan  berjalan lancar, efisien, dan optimal.

perlu diingat juga, kualitas layanan ISP (Internet Service Provider) dan Network infrastructure yang prima juga menentukan kualitas layanan Video Confrencing. Percuma kalau kita sudah capek “ngoprek”  tapi ternyata memang ISP nya yang jelek, sering gangguan, dan infrastruktur yang tidak memadai.

demikian trik kali ini , semoga bermanfaat ya sobat!.

Terima kasih

–indahnya berbagi– by Rivo Henfri W.
Featured

Instalasi piSignage berbasis IoT !

Screenshot_5

Digital Signage Gratis berbasis IoT!

Kebutuhan System

Sebelum kita utak-atik dan Deploy Digital Signage ini ke raspberry , alangkah baiknya persiapkan terlebih dahulu kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak aplikasi ini.

Hardware 

  • Raspberry Pi Model 3 B+: rekomendasi Pi Series terbaru , Minimal Versi B+
    • 1.4GHz 64-bit quad-core processor, dual-band wireless LAN, Bluetooth 4.2/BLE, faster Ethernet, and Power-over-Ethernet support (with separate PoE HAT)
    • versi di bawah B+ juga tidak masalah , asalkan support Ethernet Port (LAN).
  • USB Power Micro USB Raspberry (2 A) (di MarketPlace Seperti Tokopedia, Bukalapak, banyak bertebaran jual adapter DC Seperti ini)
  • removable storage + adaptor : MicroSD , Class 10, minimal 8GB, rekomendasi merk Branded Seperti ; SanDisk , Kingston, aData, Vgen , dsb. yang penting ORI ya ! jangan KW.  kualitas microSD ini sangat berpengaruh terhadap kecepatan render video dan aplikasi. semakin tinggi “class” yang dipakai maka semakin bagus juga performanya, jangan lupa juga adaptor SD Card untuk memudahkan proses burn image antara SD Card dan Laptop
  • Kabel HDMI + Monitor LED / LCD  : kalau boleh pakai yang HighSpeed , Minimal Versi 1.3b, 1080p (Full HD) or 720p HD.
  • Kabel LAN: Minimal Cat5e Merk Branded AMP Atau Commscope atau Setara
  • Cover Casing raspberry + mini heatsink 

Software

setelah kebutuhan untuk menjalankan software ini terpenuhi barulah kamu melangkah ke proses konfigurasi – instalasi – implementasi system

Proses Instalasi PiSignage

pastikan kamu buat satu folder khusus untuk project ini , untuk memudahkan manajemen file.

1

setelah semua tools dan iso images pisignage di-download semua, sekarang copy file image raw pignage lewat tool win32diskimager (win32diskimager-1.0.0-install.exe) . untuk pengguna windows pastikan win32diskimager tersebut sudah berhasil terpasang terlebih dahulu sebelum menjalankan proses copy images ke microSD.

berikut cara instalasi pisignage

Download Image dan copy ke SD card

  1. unzip file , pastikan ekstension file hasil extract formatnya adalah *.img
  2. burn the image, langkah ini merupakan proses copy – write *.img ke storage sdcard menggunakan aplikasi win32diskimager
  3. Pastikan mapping lokasi folder *.img dan pilihan label – device Sd Card sudah benar
  4. write
  5. selesai

burn

jika sudah sukses seharusnya akan muncul tampilan start booting awal , seperti di display monitor ini

welcome

congrats, kamu sudah berhasil deploy pisignage .

Noted. 

  • secara default pisignage terkonfigurasi IP jaringan DHCP Mode. 
  • default user / password; 
    • user: pi 
    • pass: pi
  • alamat default agar dapat di akses lewat browser url http://IP-Address-kamu:8000
    • jadi pastikan port 8000 telah di open pada firewall
  • raspberry versi terbaru sudah mendukung wifi adaptor bawaaan jadi ini sangat bermanfaat apabila kamu ingin digital signage ini terkoneksi tanpa kabel.
  • jangan lupa untuk membuat identitas player signage lewat dashboard > General Setting> Player name

terakhir jangan lupa untuk mendaftarkan PLAYER ID Machine untuk proses Deploy ke Cloud server http://www.PIsignage.com

  1. Daftarkan user dan password anda di https://pisignage.com/signup

Screenshot_3

2.  setelah selesai daftar, lanjut ke register id player . caranya login lebih dulu ke dashboard pisignage.com. kamu akan mendapatkan subdomain hosting cloud. misal https://rivo.pisignage.com/ (sub domain ini adalah contoh).  kemudian, pilih menu pojok kanan atas ” Register a Player” 

Screenshot_4

3. Input Player ID (16 Digit Anda) , contoh Player ID yang ini

welcome

4. lanjutkan dengan “Click Register”. pada tahap ini pastikan player pisignagenya terkoneksi internet yang stabil untuk proses propagansi dan sinkronisasi server – player (client)

5. selesai

Proses Monitoring & Maintenance System

d

contoh dashboard player berhasil didaftarkan, label merah itu artinya offline. pada saat pembuatan tutorial ini , kebetulan player signagenya sedang tidak digunakan. kondisi state normal jika ada koneksi seharusnya berwarna hijau

on

 

Seperti judul artikel ini ada kata “Iot”. ya, platform ini mengandung IoT Sederhana yang dapat kita aplikasikan karena konsep dasar dari IoT adalah INPUT-> PROSES -> (SENSOR) KIRIM DATA -> OUTPUT.  Proses-proses itu harus saling mendukung maksimal oleh layer paling bawah yaitu infrastruktur. kebetulan platfom ini sudah mendukung cloud computing artinya ketika kita menerapkan platform ini sudah satu paket tanpa memikirkan konfigurasi Jaringan Ip Static , DNS, Proxy, scalability, velocity (kecepatan), Cloud Hosting,  agar dapat diakses dimana saja, kapan saja.  ini merupakan added value dalam proses input proses.  serta paling bermanfaat adalah mendukung analisis monitoring kondisi perangkat yang cukup baik dan intuitif.

suhu

screenshoot monitoring suhu, status sync, remote command shell, update versi player.

 

 

 

screenshoot monitoring real time, dan bisa snapshot, playlist apa yang sedang berlangsung.

now

screenshoot  tampilan monitoring real time di cloud server

report

screenshoot  Chart menampilkan kondisi uptime , connected player – server.

bagi yang senang dan nyaman proses pemeliharan dan kelola perangkat ini dengan remote shell atau command prompt, kamu bisa akses player pisignage menggunakan winscp atau ssh bagi pengguna linux , karena sejatinya pisignage ini merupakan sistem operasi berbasis debian.

untuk konek,

ssh user_default@ip_Address_PiSignage -p 22

semisal, saya ingin akses player pisignage saya yang mempunyai ip address 192.168.1.226 dan user default ssh adalah “pi“, 22 port standard ssh

ssh pi@192.168.1.226 -p 22

selanjutnya, login dan masukkan user password seperti langkah diatas, lewat console ssh kamu bisa maintenance, perubahan minor system dan perubahan tampilan default seperti edit special asset; startup boot interface, custom layout, dsb.

ssh

silakan explore….

Kesimpulan

kenyamanan yang ditawarkan serta dukungan developer aplikasi ini yang aktif dan software yang up to date, easy to use, open source merupakan nilai tambah dibandingkan kompetitor digital signage segment Small Medium Enterprises lainnya.  belum lagi beberapa fitur yang bermanfaat yang ditawarkan oleh pisignage ini antara lain:

  • Upload Asset Konten mendukung Drag & Drop. Images – JPG, PNG, GIF, BMP,PDF
  • pisignage bisa menampilkan berbagai format video dan audio dengan decoder h.264 , yang dinilai cukup mumpuni untuk render dan kompresi data video  dari level software dan hardware.
  • pisignage bisa manampilkan streaming link dan rss feed seperti  youtube konten video live facebook, vimeo, news website.
  • pisignage bisa menampilkan streaming protocol seperti : RTSP, RTMP, shoutcast, YouTube, UDP. protocol ini biasa digunakan untuk streaming ip cctv atau Live Video Streaming lainnya.
  • pisignage bisa menampilkan design dengan format static *.html, berguna untuk web designer yang sedang explore design multimedia berbasis web, sangat bermanfaat apabila membuat aplikasi IoT berbasis cloud seperti papan pengumuman dinamis stasiun kereta, bus, atau sekolah.
  • aplikasi sangat ringan (tidak berat apabila harus streaming video atau menjalankan konten statik gambar FullHD)
  • pilihan layout yang variatif dan mode layar yang flexible

Screenshot_6.png

salah satu kekurangan platform ini yaitu belum mendukung integrasi dengan storage tambahan terutama storage jaringan atau NAS (Network Attached Storage),  video belum mendukung format 4K (informasi dari website resmi sementara pengembangan), CMS (Content Management System) belum user friendly. Semoga akan ada pembaruan dan pengembangan pada versi yang akan datang.

 

 

Dokumentasi Foto Peralatan RaspberryPi + PiSignage “Tempur” Tutorial ini

resource: 

  1. local remote discovery -> chrome-app
  2. remote android app pisignage -> android-app
  3. local server cloud -> piSignage open-source server code
  4. pisignage player broswser -> Chrome store

reference:

demikian tutorial singkat ini , semoga bermanfaat .

Digital Signage Gratis berbasis IoT!

Featured

kali ini saya akan membahas salah satu media yang berguna untuk “marketing content jaman now” yaitu penerapan IoT digital PiSignage berbasis Cloud dan Open Source alias Gratis.

Digital Youtube Signage solution powered by Raspberry Pi

PiSignage (www.pisignage.com) ini merupakan platform open source yang dikembangkan oleh “coloqi consulting [Perusahaan]” pada tahun 2015. Coloqi consulting ini berfokus pada pengembangan perangkat lunak enterprise menggunakan teknologi backend node.js server dan frontend angular/ionic untuk mobile platform .

kalau dari brand-nya sih tetap ada kata-kata identitas “pi” di depan. “pi” itu turunan terminology dari “raspberry“; yang merupakan salah satu perangkat Embedded IoT Open Source. Dikenal juga sebagai mikrokontrolerjaman now” karena menawarkan komunitas yang besar dan aktif di seluruh dunia serta kesederhanaan, kemudahaan dalam build – deploy – maintenance program “embedded” dan paling penting tutorial best practices sangat banyak bertebaran di-internet (sekali lagi, sangat banyak………). sehingga hampir tidak ada “learning curve”  yang tinggi apabila kamu ingin mempelajari IoT bagi pemula seperti saya.

pi-signage pilihan yang tepat jika kamu ingin mempelajari salah satu aplikasi IoT  saat ini .Platform ini telah digunakan di berbagai bisnis hospitality , eCommerce, F&B, dsb. karena keunggulan yang ditawarkan salah satunya kemudahan akses , kontrol , kelola, dan konektivitas dapat diakses dimana saja , kapan saja. Paling esensi adalah aplikasi ini cukup mudah dalam pengoperasiannya dan cukup lincah (baca: konsep agility).

Screenshot_10

screenshoot tampilan dashboard monitoring perangkat lewat pisignage Cloud hosting

walaupun gratis tapi jangan salah kaprah dulu. aplikasi ini menawarkan langganan tahunan jika kita punya banyak atau lebih dari dua perangkat media signage/ player yang akan dideploy. misal, kita harus memasang media signage tersebar diberbagai lokasi yang berbeda , jarak jauh, dan tidak dapat terjangkau dengan kabel VGA / HDMI. Apabila mengakali dengan perangkat spliter sah-sah saja. tapi, terbatas jarak dan efisiensi. Persoalan itu kamu harus pertimbangkan untuk berlangganan tahunan agar masalah tersebut dapat diatasi. jadi gini , di website pisignage sendiri ada penjelasan *term of condition* bahwa kita bisa menggunakan platform ini secara gratis tanpa limitasi dengan catatan maksimal alat atau player yang kita gunakan adalah dua (2) perangkat, dengan kata lain kamu harus berlangganan (subscription) jika memang serius dan skala medianya sudah besar dan banyak terletak di berbagai lokasi. hal ini bisa dicek lebih detail di tautan berikut (https://pisignage.com/homepage/pricing.html)

adapun perusahaan-perusahaan yang sudah menggunakan piSignage sebagai berikut menurut website pisignage (https://pisignage.com/)

piSignage is the best service for us. It’s quick to learn, easy to use, and support is always there. Some of our ideas were even integrated to PiSignage!”

Harri Haataja
Satavision Oy

“piSignage has allowed our business to grow quickly and efficiently, secure in the knowledge of its reliability and excellent client service.”

Marketing & Distribution Manager
Insider TV

“piSignage delivers a solid platform for us to display wayfinding and marketing messages to our audience – securely, dynamically and affordably!”

Grant Henry, Director of Digital Services, Minnesota Orchestra

Di jaman sekarang , kita semakin mudah untuk menerapkan teknologi untuk membantu dan memberikan kemudahan dalam bisnis kita , apalagi dengan kejadian gelombang disrupsi diberbagai bidang kehidupan. Digital Marketing sebagai media yang paling efektif dalam menjawab tantangan perubahan terhadap esensi marketing itu sendiri akibat disrupsi. karena konsep digital tidak terbatas ruang dan waktu, dengan demikian media komunikasi yang tepat berbasis Teknologi cloud computing IOT menjadi salah satu alternatif dapat menjawab dengan “lincah” tantangan perubahan tersebut. (rw)

ohh iya, untuk selanjutnya saya akan bahas cara instalasi pisignage ini yah

Instalasi piSignage berbasis IoT !

terima kasih

stay tune..

keep open & sharing !!!

 

Featured

10 Teknologi Militer yang Menakjubkan

1. Darpa mengembangkan program Neuromorphic Adaptive Plastic Scalable Electronics (SyNAPSE). Program ini bertujuan untuk mengembangkan sistem yang diharapkan bisa lumayan persis meniru cara kerja otak manusia. Sistem otak buatan tersebut nantinya akan digunakan pada robot. Sehingga akan semakin canggih.

2. Militer AS punya jaringan telekomunikasi 3G sendiri dengan satelit yang dinamakan Mobile User Objective System satellite (MUOS-1). Satelit tersebut telah diluncurkan bulan Februari lalu.Satelit tersebut menyediakan telekomunikasi suara, data dan video 3G yang bisa digunakan kalangan militer AS.

3. Shrike adalah pesawat pengintai portabel yang bisa meneliti kawasan musuh secara real time. Pesawat ini cukup kecil dan dirancang bisa dibawa oleh rentara.Shrike bisa terbang dan mendarat secara vertikal. Dia bisa beroperasi selama beberapa jam sebelum kembali ke tempat yang telah ditentukan.

4. Kapal militer kebanyakan masih dikendalikan sepenuhnya oleh tangan manusia. Namun tidak demikian halnya dengan Robo Boat ini. Dia bisa bergerak sendiri tanpa awak di dalam badannya.
Robo Boat sudah diujicoba oleh U.S. Fleet Forces Command. Ia bisa dikendalikan dengan bantuan remote kontrol ataupun secara mandiri

5. Jika militer AS ingin gambar seketika dari hampir semua tempat di bumi, tampaknya mereka akan bisa menggunakan alat ini nantinya. DARPA membuat konsep perangkat bernama Membrane Optical Imager for Real-Time Exploitation (MOIRE).Perangkat ini seperti sebuah lensa sangat besar di angkasa. Bisa digunakan untuk merekam keadaan di bumi dengan sangat presisi, misalnya pergerakan misil lawan.

6. DiscRoter Helicopter Pesawat ini adalah perpaduan antara helikopter dengan pesawat jet. Jadi dapat terbang dan mendarat secara vertikal, namun punya kecepatan tinggi layaknya jet.
Dilihat dari konsep bentuknya, pesawat tersebut memang terlihat canggih. Di atas pesawat ada baling-baling seperti yang dipunyai helikopter.

7. Militer AS ingin membuat satelit ukuran kecil dan simpel untuk diluncurkan ke orbit. Program bernama Airborne Launch Assist Space Access (ALASA) ini ditujukan untuk hal tersebut. Jadi biaya peluncuran satelit bisa ditekan, sekitar USD 1 juta per penerbangan dan kecepatan satelit lebih tinggi. Tempat peluncuran pun bisa di banyak tempat.

8. Tangan Buatan Banyak tentara AS terluka di peperangan. Untuk membantu yang tangannya terluka atau diamputasi, dikembangkan sebuah tangan buatan yang bisa dikendalikan dengan sinyal dari otak.
Proyek ini dikerjakan keroyokan oleh DARPA dan dibantu beberapa pihak. Seperti University of Pittsburgh Medical Center dan National Institute for Neurological Disorders and Stroke

9. Pesawat HTV-2

Pesawat ini memang dirancang sangat canggih. HTV-2 dapat terbang sangat cepat, sampai 20 kali kecepatan suara. Ia diklaim dapat bepergian ke semua tempat di dunia dengan waktu sangat singkat.

Namun dalam ujicobanya Agustus tahun lalu, sistemnya sempat mengalami kegagalan. DARPA pun berupaya memperbaikinya sehingga nantinya dapat dipakai secara mulus tanpa gangguan berarti.

10. Robot Pengintai

Program DARPA’s Nano Air Vehicle (NAV) bertujuan untuk mengembangkan sistem robot pengintai yang berbodi mini. Ukurannya ditentukan hanya sepanjang 15 cm saja dan beratnya kurang dari 20 gram.

Salah satu desain eksperimen dari program tersebut adalah robot berwujud burung seperti gambar di atas. Ia dirancang dapat terbang dan melakukan pengintaian di berbagai tempat.

SUMBER

Featured

project :Android + robot + wifi

#deskripsi project

membuat dan merancang koneksi periferal antara smartphone android dengan robot sederhana menggunakkan wifi sebagai media komunikasi. komunikasi interface dapat dihubungkan dengan IC max 232. pergerakan robot dapat dimungkinkan apabila ada otak aktuator, nah, dari beberapa referensi dan jurnal yang saya dapatkan maka saya menggunakan mikrokontroler arduino sebagai otaknya karena tersedianya kemudahan dalam pemrograman terutama mendownload / upload program ke dalam mikro. sistem kontrol dari aplikasi android menggunakan accelerometer

berikut rancangan sistem project robot android

Image

Dalam mengerjakan Project ini mulai dari mendesain sampai tahap pemrograman penulis menggunakan perlengkapan komputer sebagai media untuk membuat program. Secara spesifik peralatan dan bahan yang di pakai adalah

  • Papan kontrol (H-bridge) RC car  dan motor DC
  • Mikrokontroler arduino deumilanove (ATmega 328)
  • Linksys WRT54GL
  • Battery
  • IC Max232 TTL converter dan DB9 connector
  • Ponsel android Sony Ericson xperia ray dengan sistem operasi 2.3.4 (gingerbread)
  • Kabel Serial / kabel USB untuk mengupload program ke mikrokontroler

Adapun software yang digunakan dalam Project adalah open source .

  • IDE arduino untuk membuat program dimikrokontroler
  • IDE eclipse untuk membuat aplikasi android. Eclipse yang dipakai adalah eclipse helios
  • Firmware DDWRT v24 untuk Linksys WRT54GL
  • Notepad, sebagai editor syntax program
  • Sun Java SE 1.6
  • AVD (Android Virtual Device)
  • SDK Android (Software development Kit)
  • ADT (Android Development Tools)
  • Putty dan WinSCP

*Prosedur

  1. Sebelum melakukan penelitian, sayaterlebih dahulu melakukan studi literatur. Penulis mencari materi-materi yang berhubungan dengan pembuatan robot wifi serta cara perangkat keras yang dipakai melalui internet
  2. Setelah mendapatkan informasi yang dibutuhkan, maka penulis mencari program-program pendukung dan perangkat keras  dalam pembuatan tugas akhir.
  3. merancang dan membuat sebuah Robot wifi
  4. Melakukan perancangan interface Linksys WRT54GL dengan mikrokontroler
  5. Perancangan interface mikrokontroler dengan motor DC
  6. Perancangan interface Linksys WRT54GL  dengan ponsel android
  7. Pembuatan aplikasi pengendali robot sebagai client socket server
  8. melakukan pengujian sistem  melalui evaluasi perangkat keras maupun perangkat lunak

Spesifikasi Teknis hardware Robot

Sebelum melakukan perancangan dan pengembangan sistem penulis mempelajari spesifikasi teknis yang digunakan terutama komponen-komponen utama yang terdapat pada perangkat keras robot .

  #RC car (mobil radio kontrol)

  RC car dimodifikasi agar dapat terhubung dengan mikrokontroler. Langkah awal yang digunakan adalah  mempelajari rangkaian kontrol dari mobil radio kontrol ini .

 RC car yang saya gunakan adalah produk new bright

*kita mengidentifikasi papan kontrol dimana perangkat ini menggunakan rangkaian H-bridge untuk menggerakkan motor DC. Uji coba menggunakan LED sebagai media untuk mengetahui respon arah pergerakan motor DC dengan metode konvensional ini perangkat RC car dikoneksikan dengan frekuensi radio kemudian kita masukan input arah gerak melalui remote kontrol mobil tersebut. Pada waktu input diberikan papan kontrol akan merespon sinyal. selanjutnya kita coba satu per satu  komponen transistor dari rangkaian H-bridge kalau ada tegangan analog yang dikeluarkan. Keluaran dari tegangan analog ini yaitu merupakan respon LED berkedip sesuai dengan masukan perintah dari remote control.

#Mikrokontroler

 Mikrokontroler yang dipakai adalah mikrokontroler arduino deuminalove (ATmega 328). Mikrokontroler pada project ini adalah otak dari sistem kendali.

Arduno deuminalove mempunyai 14 pin digital input/output diantaranya 6 pin (dapat digunakan sebagai PWM output), 6 pin analog. 16 MHz crystal oscillator, koneksi USB, power jack, ICSP header, tombol reset.

Berikut ini adalah datasheet dari arduino 

#Linksys WRT54GL  versi 1.1 firmware DD-WRT v24

Linksys WRT54GL v1.1  untuk device komunikasi data dengan aplikasi andoid pengendali Robot. Kenapa penulis memilih menggunakan Linksys WRT54GL v1.1 karena selain dari segi ekonomis dibandingkan dengan harga modul wifi arduino yang lebih mahal disamping itu juga perangkat ini dapat dimodifikasi sehiingga dapat difungsikan untuk komunkasi serial port dengan mikrokontroler.

Berikut adalah spesifikasi Linksys WRT54GL v1.1

  • CPU speed 200MHz
  • RAM 16MB
  • Flash 4MB
  • Serial number prefix CL7B

Image

 #INTERFACE WIRELESS DENGAN IC MAX 232

PAKAI KONEKTOR DB9

Image

#sintax program arduino

unsigned char port_map[10]={0,1,2,4,8,9,5,10,6,16};
unsigned int in_char;
unsigned long counter=0;
unsigned char in_byte=0;
unsigned int test=0; 
void setup()
{
  DDRB=B11111111; //PORTB as OUTPUT
  Serial.begin(9600); //Start Serial
}
char recv_char()
{
  while (counter < 15000) //Pulse of command
  {
    counter++;
    if (Serial.available() > 0)
    {
      in_byte = Serial.read();
      test=(int)in_byte-48;
      Serial.print(test);
      counter = 0;
      return test;
    }
  }
  counter=0;
  return 0;
}
void loop()
{
  in_char=recv_char();
  PORTB=port_map[in_char]; //Port map
}

#SINTAX ANDROID

pada sisi aplikasi android saya pakai refrensi pemograman soket jaringan

http://developer.android.com/reference/java/net/Socket.html

/* Android WiFi Robot Final Project*/

package com.android.robowifi;

import java.io.BufferedWriter;
 import java.io.IOException;
 import java.io.OutputStreamWriter;
 import java.io.PrintWriter;
 import java.net.Socket;
 import java.net.UnknownHostException;

import com.android.robowifi.R;

import android.app.Activity;
 import android.app.Service;
 import android.content.Context;
 import android.os.Bundle;
 import android.os.Vibrator;
 import android.view.Menu;
 import android.view.MenuInflater;
 import android.view.MenuItem;
 import android.view.View;
 import android.view.View.OnClickListener;
 import android.widget.*;

public class main_androidrobot extends Activity implements OnClickListener, AccelerometerListener {
 /** Called when the activity is first created. */
 //android.os.IVibratorService myVibrate=null;

//UI Components
 TextView ipText;
 TextView portText;
 TextView status;
 TextView xStatus;
 TextView yStatus;
 TextView zStatus;
 TextView accText;

ImageButton goBut;
 ImageButton forBut;
 ImageButton backBut;
 ImageButton horn;
 ImageButton leftBut;
 ImageButton rightBut;
 public float xVal;
 public float yVal;

private static Context CONTEXT;
 @Override
 public void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
 super.onCreate(savedInstanceState);
 setContentView(R.layout.main);
 accText=(TextView)this.findViewById(R.id.accm);
 xStatus=(TextView)this.findViewById(R.id.x);
 yStatus=(TextView)this.findViewById(R.id.y);
 zStatus=(TextView)this.findViewById(R.id.z);
 status=(TextView)this.findViewById(R.id.status);
 portText = (TextView)this.findViewById(R.id.portText);
 ipText=(TextView)this.findViewById(R.id.ipText);
 goBut=(ImageButton)this.findViewById(R.id.goBut);
 forBut=(ImageButton)this.findViewById(R.id.forBut);
 backBut=(ImageButton)this.findViewById(R.id.backBut);
 leftBut=(ImageButton)this.findViewById(R.id.leftBut);
 rightBut=(ImageButton)this.findViewById(R.id.rightBut);
 horn=(ImageButton)this.findViewById(R.id.horn);
 goBut.setOnClickListener(this);
 forBut.setOnClickListener(this);
 backBut.setOnClickListener(this);
 leftBut.setOnClickListener(this);
 rightBut.setOnClickListener(this);
 accText.setText("AccelerometerStatus ");
 CONTEXT=this;
 }
 //@Override
 public boolean onCreateOptionsMenu(Menu menu){
 MenuInflater inflater=getMenuInflater();
 inflater.inflate(R.menu.menu, menu);
 return true;
 }
 //@Override
 public boolean onOptionsItemSelected(MenuItem item){
 switch (item.getItemId()){
 case R.id.about:
 my_dialog mydialog=new my_dialog(this);
 mydialog.show();
 return true;
 case R.id.exit:
 this.finish();
 default:
 return super.onOptionsItemSelected(item);
 }
 }

public void onClick(View v){
 switch(v.getId())
 {
 case R.id.backBut:
 SendStream("2");
 Status("Mundur");
 break;
 case R.id.forBut:
 SendStream("1");
 Status("Maju");
 break;
 case R.id.goBut:
 SendStream("Android on");
 Status("Connected");
 break;
 case R.id.leftBut:
 SendStream("3");
 Status("Kiri");
 break;
 case R.id.rightBut:
 SendStream("4");
 Status("Kanan");
 break;
 case R.id.horn:
 SendStream("9");
 Status("Horn");
 break;
 }

}
 public void SendStream(String output){
 if ((ipText.length()!=0)&&(portText.length()!=0)){
 try{
 String host = (ipText.getText()).toString();
 int port = Integer.parseInt((portText.getText()).toString());
 Socket socket = new Socket(host,port);
 PrintWriter out = new PrintWriter( new BufferedWriter( new OutputStreamWriter(socket.getOutputStream())),true);
 out.println(output);
 socket.close();
 }
 catch (UnknownHostException e){
 e.printStackTrace();
 my_toast(e.toString());
 }
 catch (IOException e){
 e.printStackTrace();
 my_toast(e.toString());
 }
 finally{
 }
 }
 else {
 my_toast("silakan input IP=192.168.1.1, PORT=8888");
 }
 }

public void Status(String text)
 {
 status.setText("Perintah: "+ text);
 }

/*
 * START ACCELEROMETER METHODS
 */
 protected void onResume() {
 super.onResume();
 if (AccelerometerManager.isSupported()) {
 AccelerometerManager.startListening(this);
 }
 }

protected void onDestroy() {
 super.onDestroy();
 if (AccelerometerManager.isListening()) {
 AccelerometerManager.stopListening();
 }

}

public static Context getContext() {
 return CONTEXT;
 }

/**
 * onAccelerationChanged callback
 */
 public void onAccelerationChanged(float x, float y, float z) {
 ((TextView) findViewById(R.id.x)).setText(String.valueOf(x));
 ((TextView) findViewById(R.id.y)).setText(String.valueOf(y));
 ((TextView) findViewById(R.id.z)).setText(String.valueOf(z));
 xVal=x;
 yVal=y;
 if ((yVal>4) && (xVal>4)){
 Status("MundurKanan");
 vibrate();
 SendStream("7");
 return;
 }
 else if ((yVal>4) && (xVal<-4)){
 Status("MajuKanan");
 vibrate();
 SendStream("5");
 return;
 }
 else if ((xVal>4) && (yVal<-4)){
 Status("MundurKiri");
 vibrate();
 SendStream("8");
 return;
 }
 else if ((xVal<-4) && (yVal<-4)){
 Status("MajuKiri");
 vibrate();
 SendStream("6");
 return;
 }
 else if (xVal<-4){
 Status("Maju");
 vibrate();
 SendStream("1");
 return;
 }
 else if (xVal>4){
 Status("Mundur");
 vibrate();
 SendStream("2");
 return;
 }
 else if (yVal<-4){
 Status("Kiri");
 vibrate();
 SendStream("3");
 return;
 }
 else if (yVal>4){
 Status("Kanan");
 vibrate();
 SendStream("4");
 return;
 }

else{
 Status("Ready");
 }
 }
 public void vibrate(){
 Vibrator vb=(Vibrator)getApplication().getSystemService(Service.VIBRATOR_SERVICE);
 vb.vibrate(250);

}
 public void my_toast(String msg){
 Context mycontext=getApplicationContext();
 CharSequence text=msg;
 int duration=Toast.LENGTH_SHORT;
 Toast toast=Toast.makeText(mycontext, text, duration);
 toast.show();
 }

}

Class diagram dari aplikasi android pengendali robot
Class diagram dari aplikasi android pengendali robot

sumber referensi project 

Featured

10 Kampus Ilmu Komputer Terbaik di Dunia

Image

Jakarta – QS World University Rankings adalah ranking internasional yang memeringkat universitas di seluruh dunia secara keseluruhan atau per jurusan. Ranking QS ini sering jadi salah satu patokan tentang universitas mana yang bermutu.
Ranking QS World University Rankings dianalisis oleh Quacquarelli Symonds, sebuah perusahaan terkemuka yang berkiprah di bidang pendidikan dengan berbagai kriteria. Kantor mereka berbasis di Inggris.
Berikut daftar ranking universitas yang menyelenggarakan jurusan ilmu komputer terbaik di dunia pada tahun 2012, menurut versi QS World University Rankings.

  1. Massachusetts Institute of Technology (MIT) – AS
  2. Stanford University – AS
  3. Carnegie Mellon University – AS
  4. University of California, Berkeley – AS
  5.  Harvard University – AS
  6. University of Oxford – Inggris
  7. University of Cambridge – Inggris
  8. ETH Zurich (Swiss Federal Institute of Technology) – Swiss
  9. National University of Singapore – Singapura
  10. Princeton University – AS

baca selengkapnya di sini 

sumber http://inet.detik.com

powershell script : buat logging file icmp/ping jaringan di Windows

sebagai network engineer kita sering kali ada kebutuhan untuk melakukan analisa & troubleshooting jaringan yang kita pantau.

biasanya pengecekan hal tersebut melalui protokol ICMP atau di windows kita mengenal “ping” , metode ini memiliki informasi terbatas karena tidak ada timestamp ataupun log file yg bisa export/diolah.

untuk mengatasi hal tersebut, berikut ada sedikit trik powershell yg bisa saya bagikan

  • misalnya,kita akan monitoring latency koneksi internet ke public (google.com) , dengan harapan log time live-nya tercatat /tersimpan ke local drive berupa file log lengkap dengan timestamp, agar memudahkan menganalisa dan mengambil langkah selanjutnya dari masalah yang dihadapi. caranya sebagai berikut :
    1. buka powershell , run administrator
    2. buat folder di c:\log untuk menyimpan output dari ping
    3. powershell ketik kode looping berikut
      • Ping.exe -t google.com | ForEach-Object {"{0} - {1}" -f (Get-Date),$_} | Tee-Object C:\log\ping_google.log -Append
    4. cek kembali ke lokasi c:\log , harusnya sudah ada file yg terbentuk. nama file ping_google.log (nama bole dirubah, dan url nya jg)
    5. untuk stop logging. buka powershell yang sudah jalan tadi. ctrl + c.

demikian sharing kali ini, terima kasih

Troubleshooting unifi Acess Point

kali ini saya akan membagikan trik troubleshooting access point Unifi dari Ubiquiti

kalau outage seringkali unifi ap ini tidak mau re-connect ke controller

dari pengalaman, mungkin hal ini karena DNS di AP hilang/hapus pada saat perangkat tersebut off dalam waktu tertentu.

solusi  ini tidak umum ya, teman-teman mungkin mempunyai masalah yang sama tapi solusinya tidak selalu sama semua.

dari referensi yang saya cari di forum ubiquiti berikut saya bagikan cara troubleshootingnya:

  • connect ssh ke access point yang bermasalah
  • cek konfigurasi terkini “ifconfig” & lakukan cek koneksi “ping” ke alamat server atau public dns, misal 8.8.8.8. jika tidak reply, lakukan tahap berikutnya yaitu edit static dns perangkat acces point
  • berikut print sceeen edit dns perangkat dengan perintah berikut (pastikan sudah login ssh)

misal gw 192.168.1.1 / dns 192.168.1.1

alamat server unifi http://unifi.server.com

route add -net default gw 192.168.1.1
echo "nameserver 192.168.1.1">/etc/resolv.conf

unifi

 

  • lakukan verifikasi pengecekan dengan ping ke alamat server atau dns yang lain public – google. jika reply , maka acces point tersebut akan sinkron dengan server .

 

demikian trik sederhana ini , semoga bermanfaat

 

cara buat otomatis backup & archive MySQL di Windows

Ada banyak cara sebenarnya, untuk proses otomatisasi ini. bisa menggunakan tools software atau bisa juga dengan scripting, kalau di Windows, dikenal batch file, di Linux kita kenal bash script.

kali ini, saya coba berbagi script yang biasa saya gunakan di windows. ini bisa dicopy – paste ke notepad, kemudian save as dengan format  *.bat

@echo off
title autobackup mysql by RW
set timestamp=%date:~6,4%%date:~3,2%%date:~0,2%
set archive="c:\Program Files\7-Zip\7z.exe"
set backupDir="C:\script\test"
cd "C:\Program Files (x86)\MySQL\MySQL Server 5.1\bin"
mysqldump.exe -uUserNameDB -ppasswordDB -hlocalhost DbName > %backupDir%\test.sql
%archive% a -tgzip %backupDir%\%timestamp%_test.zip %backupDir%\test.sql
del %backupDir%\test.sql
pause

notes pada font merah…

  • mohon ganti dan sesuaikan dengan lingkungan Database yang sedang kamu gunakan ya, seperti lokasi “backupDir”, UserNameDB, PasswordDB, dan DbName.
  • kalau belum ada 7z tools archive, silakan didownload dan install dulu.  https://www.7-zip.org/download.html

selanjutnya, kita buat otomatis backup & archive sesuai jadwal yang ditentukan. di Windows pakai “task scheduler”, linux pakai “cronjob”.

windows > Start -> Accessories -> System Tools -> Task Scheduler

atau ketik di tombol search  “Task Scheduler”

kira-kira di windows seperti ini yang harus di-setup “task scheduler”, pastikan “runas administrator” dulu, ada beberapa tahap :

  1.  create task : tentukan nama jadwal, contoh “test mysql backup”
  2. setting trigger: tentukan jadwal daily atau monthly, dsb.trigger
  3. setting action. Tentukan Lokasi Script (batch file).
  4. setting condition. berguna apabila menggunakan backup external atau ke NAS & storage lainnya, script bisa jalan apabila ada koneksi jaringan, dsb.testback

 

setelah dijalankan akan muncul tampilan cmd seperti ini

archive

hasil backup mysql tersimpan di folder yang sudah ditentukan sebelumnya, misal. di C:\Script\test (seperti font merah diatas).

script_

jika ada yang kurang jelas, silakan comment ya ….

 

selamat mencoba

Aplikasi monitoring jaringan. pentingkah? (sharing pengalaman pribadi)

seberapa pentingkah penerapan aplikasi monitoring jaringan ?

monitoring

kemarin ada pengalaman yang tidak mengenakan, konektivitas ip pabx antar kantor cabang – kantor pusat gangguan, dan ada anomali.

ceritanya begini …

Dari sisi router saya sudah cek dan baik-baik saja, ujicoba  dilakukan lewat koneksi private ip – server=normal.  masalahnya lewat vpn mentok, latency sangat berat, padahal koneksi ke public normal lancar jaya. Masih tidak yakin kalau dari sisi jaringan internal yang gangguan. akhirnya saya memutuskan untuk oprek-oprek dari ip pabxnya, rubah port ethernet , ganti kabel UTP, hard restart, dan kegiatan teknis pabx lainnya, masih belum jadi solusi.

situasi semakin “mencekam”, downtime extension pabx sekitar 1-2 jam dan belum ada solusi. wah, “ini kalau tidak bisa beres sampai besok. bisa banyak kerjaan nih di kantor”. begitulah yang bisa saya bayangkan waktu itu. tapi, berbekal keyakinan dan pengalaman akhirnya ada titik solusi yang bisa dijalani.

“Dari situasi tersebut saya belajar untuk tetap tenang dan fokus terhadap solusi bukan kepada masalah”.  mulai dari hal-hal kecil yang mungkin jadi biang keroknya, mulai dari baca topologi lagi, firewall, dan secara sistematis membuat plan dan action checklist. dari hal-hal tersebut mengerucut pada akar dari masalah, kemudian pikiran saya fokus ke situ.

berselang kira-kira 10 menit, melakukan observasi,  puji Tuhan, berkat intuisi yang muncuat karena berbagai buku refrensi yang pernah saya baca, kalau boleh dibilang, selalu adaptif terhadap perubahan dan perkembangan Teknologi Informasi salah satunya di dunia Jaringan Komputer maka saya putuskan untuk pelajari aktivitas log aplikasi  monitoring yang ada.

sekedar info, aplikasi yang saya pakai untuk monitoring jaringan adalah network management system (https://unms.com) . tools ini dijalankan diatas server on premise berbasis docker, untuk server praktis gunakan Spiceworks monitoring (https://www.spiceworks.com/free-network-monitoring-management-software/). Ada aktivitas yang muncul termonitoring secara realtime diaplikasi tersebut , yaitu keanehan latency NMS, perangkat “manageable switch terdeteksi outage (ON-OFF, MATI-NYALA), setelah cek ke switch ternyata normal. masih tidak yakin lagi, saya lakukan explore ke jaringan internal lagi, ehh normal ternyata. hmm apa masalahnya ya , kok dari koneksi vpn putus-putus hanya  mengarah ke ip pbx atau ip tertentu dengan segmen yang sama. wah ada yang aneh ini ….. oh iya, access switch yang saya gunakan adalah edgeswitch dari ubiquiti networks. dua tahunan ini performa nya lumayan untuk skala SMB 50-100 Users.

 

UNMS
UNMS

network management system

akhirnya setelah di analisa sedemikian rupa, ternyata “looping jaringan” (kaget), yah masalah klasik. ceritanya , ada perangkat access point ke-reset otomatis, dan ke-set ip standard dan ip standard itu, kebetulan  merupakan IP router. karena perangkat switch sudah canggih pakai yang smart, STP (spanning tree protokol) (https://www.proweb.co.id/articles/ict/stp.html) nya langsung beraksi, kalau belum tahu apa itu protokol STP dari jaringan boleh explore sendiri saja ya lewat internet.  ternyata STP ini hanya bisa mengamankan jaringan internal saja , tapi kalau sudah lewat VPN tidak 100% stabil koneksinya.makanya di network monitoring terbaca outage padahal ping normal kemudian ada anomali outage.  VLAN juga berperan penting untuk mengamankan anomali ini, dimana setiap segmentasi logic network berjalan normal,  kecuali segment voip ternyata gangguan.

dari problem ini saya belajar apa itu  “monitoring everywhere” dalam bidang jaringan, sikap juga paling penting, yaitu responsif terhadap log monitoring tersebut, serta punya analisa sistematis yang mendalam agar bisa cepat terselesaikan masalah yang ada, dan paling penting jangan menganggap sepele terhadap setiap kemungkinan yang akan terjadi.  Tidak ada masalah yang  dapat terselesaikan dengan “kepala” atau banyak mikir!, tapi masalah itu bisa diselesaikan dengan kedua tangan. dengan kata lain, kita harus “bergerak” dan fokus, itu saja.

balik lagi, ke frasa paling atas;  seberapa pentingkah  monitoring tools ini. berikut pandangan pribadi saya:

  • Dari pengalaman dan pengamatan, infrastruktur jaringan sangat dinamis, semakin bertambah pengguna, maka perangkat jaringan juga harus mendukung. tugas monitoring tools agar semua dapat terkontrol dengan baik.
  • Ada ungkapan “sedia payung, sebelum hujan”. agar tidak “basah” ya sediakan payung untuk melindungi. begitu juga perangkat monitoring tools ini sebagai bagian dari sistem proteksi atau preventif.
  • Dengan adanya perangkat lunak terbuka (open source),  maka tidak ada alasan lagi untuk mengabaikan sistem monitoring ini, karena keterbatasan lainnya (license).
  • Sadar atau tidak sadar salah satu tolak ukur keberhasilan operasional IT diperusahaan bisa diukur dari ketersediaaan, kapasitas, dan keandalaan yang memadai oleh infrastruktur IT tersebut.
  • Dengan data yang terkumpul, terserap, memadai; log incident report yang lengkap. maka, kita bisa memprediksi  kebutuhan pada masa yang akan datang, bahkan masalah yang akan datang dapat dicegah.

Demikian kutipan ringan dari pengalaman ini, semoga bermanfaat….

sekian.

cara gampang block internet lewat Mikrotik

“ada banyak cara untuk menerapkan teknik filtering di mikrotik. begitu juga solusi yang bertebaran di internet, sangat banyak. Tidak ada solusi yang absolute !” 

mikrotik merupakan router yang cukup powerfull , yang di dalamnya sudah ada fitur salah satunya service firewall. service firewall ini cukup penting untuk mengamankan koneksi internet anda.

kadang kita ada kebutuhan untuk menerapkan Acess control koneksi dari perangkat tertentu. katakanlah rule di sebuah kantor, kita ingin menentukan hanya perangkat yang kita kenal saja  yang bisa masuk ke jaringan kantor.

kalau menggunakan firewall rule untuk blok suatu segment dan mac address sudah mainstream dan terbatas pengaturan yang cukup ribet di mikrotik.

ini ada cara yang simple dan praktis untuk block user per device lewat MAC Address dan IP pada fitur DCHP Lease Mikrotik. dengan catatan router mikrotik yang kamu pakai harus diaktifkan service DHCP SERVER (/ip dhcp-server).

caranya:

  1. pastikan lebih dahulu perangkat tersebut dapat IP dari DHCP server Mikrotik
  2. klik DHCP Server “make static” dan Centang ” block access” seperti lampiran berikut

block mikrotik

dengan cara diatas, perangkat yang telah di centang, tidak bisa masuk ke jaringan internal kantor.

memang kalau block per user cara ini paling efektif dan gampang, namun untuk block per segmen, cara ini tidak direkomendasikan dan sebaiknya diterapkan di lingkup Hotspot WIFI (dynamic address) dan menggunakan VLAN untuk split jaringan internal dan guest.

selamat mencoba dan mencoba lagi….

cheerz.